PUMPUPBOATS.COM – Perahu Kuno Buatan Kerajaan Nusantara yang Pernah Digunakan untuk Menjelajahi Dunia

Pendahuluan

Jauh sebelum bangsa Barat dikenal sebagai penjelajah samudra, Nusantara sudah memiliki tradisi pelayaran yang kuat. Dikenal sebagai bangsa maritim, kerajaan-kerajaan besar di Indonesia telah menciptakan perahu-perahu kuno canggih yang digunakan bukan hanya untuk berdagang atau berperang, tapi juga menjelajahi wilayah jauh di luar Nusantara, mulai dari Asia Selatan, Timur Tengah, hingga Afrika.

Berikut ini adalah lima perahu kuno legendaris buatan kerajaan Nusantara yang pernah menjelajahi dunia dan menjadi simbol kejayaan maritim nenek moyang kita.


1. Perahu Jong (Majapahit & Sriwijaya)

Jong adalah salah satu kapal terbesar yang pernah dibuat di Asia Tenggara. Berasal dari era Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, perahu ini digunakan untuk keperluan ekspedisi militer, perdagangan, dan pelayaran jarak jauh.

  • Kapasitas: Bisa membawa hingga ratusan awak dan muatan besar.
  • Jangkauan: Tercatat menjelajahi kawasan Asia Tenggara, India, Tiongkok, hingga Afrika Timur.
  • Catatan sejarah: Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok mencatat ukuran jong yang luar biasa besar dan tangguh, bahkan lebih kokoh dibanding kapal Tiongkok pada masa itu.

Jong menjadi bukti kemajuan teknologi kapal dari Nusantara yang sangat maju untuk zamannya.


2. Perahu Lancang (Kerajaan Melayu dan Sriwijaya)

Lancang adalah perahu cepat yang banyak digunakan oleh Kerajaan Melayu, terutama di wilayah Sumatra. Perahu ini digunakan untuk pelayaran diplomatik, dagang, dan pengangkutan orang penting antar kerajaan.

  • Desain: Ramping, cepat, dan mampu mengarungi sungai maupun laut terbuka.
  • Fungsi: Digunakan dalam misi perdagangan dan pertukaran budaya ke wilayah India dan Timur Tengah.
  • Keunikan: Hiasan dan ukiran khas Melayu yang memperlihatkan status sosial penggunanya.

3. Perahu Padewakang (Sulawesi Selatan – Bugis/Makassar)

Padewakang adalah jenis kapal tradisional dari Sulawesi Selatan yang telah ada sejak abad ke-14. Kapal ini digunakan oleh pelaut Bugis dan Makassar untuk menjelajah jauh melintasi lautan.

  • Wilayah jelajah: Hingga ke Australia Utara, Papua, Filipina, dan bahkan Madagaskar di Afrika Timur.
  • Konstruksi: Dirancang tahan terhadap gelombang besar Samudra, terbuat dari kayu kuat seperti besi laut (ulin).
  • Fungsi: Digunakan untuk berdagang rempah-rempah dan kain tenun.

Padewakang adalah salah satu bukti nyata kemampuan navigasi dan pelayaran jarak jauh orang Bugis-Makassar.


4. Perahu Kora-kora (Maluku – Ternate & Tidore)

Kora-kora adalah kapal perang dan dagang dari Maluku, yang digunakan oleh kerajaan-kerajaan Ternate dan Tidore. Kapal ini terkenal karena kecepatannya dan sering digunakan dalam pertempuran laut.

  • Ciri khas: Memiliki deretan dayung panjang, bisa digerakkan oleh puluhan pendayung sekaligus.
  • Penggunaan: Selain untuk perang, juga digunakan untuk ekspedisi dagang hingga ke wilayah Filipina dan Kepulauan Pasifik.
  • Warisan budaya: Masih digunakan dalam festival budaya di Maluku hingga kini.

5. Perahu Phinisi (Warisan Bugis-Makassar)

Meskipun lebih dikenal di era setelah kerajaan besar, perahu Phinisi merupakan evolusi dari kapal tradisional seperti padewakang, dan melanjutkan tradisi pelayaran Bugis-Makassar.

  • Fungsi: Dagang, ekspedisi, dan penyebaran budaya Bugis hingga ke Madagaskar dan Afrika Timur.
  • Pencapaian modern: Pada 1986, replika phinisi “Amalatu” berlayar dari Indonesia ke Vancouver, Kanada, membuktikan kekuatan desain tradisional dalam pelayaran global.
  • Status: Diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 2017.

Penutup

Perahu-perahu kuno ini bukan sekadar alat transportasi, tetapi simbol kehebatan teknologi, kebudayaan, dan semangat petualangan bangsa Nusantara. Mereka telah membuktikan bahwa nenek moyang kita adalah pelaut ulung dan penjelajah sejati, jauh sebelum bangsa Eropa melakukan ekspedisi laut besar-besaran.

Kini saatnya generasi muda mengenali dan bangga terhadap warisan maritim Nusantara yang luar biasa ini—karena kita berasal dari bangsa yang pernah mengarungi dunia dengan perahu buatan tangan sendiri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top